Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
30 Oktober 2025 | 20:58:07 WIB
Sosiologi UBB Dampingi Warga Mapor Wujudkan Layanan Publik Inklusif bagi Penghayat Kepercayaan
.jpeg)
Belinyu, UBB— Program Studi Sosiologi Universitas Bangka Belitung (UBB) melalui kegiatan pengabdian kepada Masyarakat gelar kegiatan sosialisasi yang bertajuk “Pemberdayaan Orang Mapor melalui Pengakuan Identitas Penghayatan Kepercayaan dalam Layanan Publik Prima” di Gebong Memarong, Dusun Air Abik, Kecamatan Belinyu, pada hari Selasa (28/10/25).
Kegiatan pengabdian tersebut dibuka langsung oleh Koordinator Program Studi Sosiologi UBB Herza, M.A, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran sosiologi dalam memperkuat relasi antara pengetahuan akademik dan kehidupan masyarakat adat.
“Kegiatan ini sebagai wujud nyata Prodi Sosiologi dalam menghadirkan ilmu yang berpihak pada masyarakat, terutama dalam memperjuangkan pengakuan identitas dan hak-hak penghayat kepercayaan,” ujar Herza.
Ia juga berharap kegiatan ini dapat mendorong Masyarakat Mapor dalam menguatkan identitas secara administratif dan secara Lembaga adat.
.jpeg)
Sebagai pemateri dalam kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Teungku Sayyid Deqy, sebagai penulis buku “Korpus Mapur dalam Islamisasi Bangka”; Rahmat Gunawan, M.Si, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bangka; serta Dr. Iskandar Zulkarnain, M.A, dosen Sosiologi UBB sekaligus koordinator pelaksana kegiatan pengabdian. Hadir pula masyarakat Mapor dari berbagai wilayah di Kecamatan Belinyu seperti Dusun Air Abik, Desa Pejem, dan Tuing, serta Ketua RT setempat dan perwakilan CSR PT Timah yang menjadi mitra pelestarian adat Mapor.
.jpeg)
Dalam pemaparannya, Rahmat Gunawan, M.Si menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah siap memberikan layanan administrasi kependudukan secara inklusif bagi masyarakat penghayat kepercayaan.
“Saat ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bangka telah siap melayani pembuatan KK dan KTP-elektronik bagi masyarakat Mapor yang masih memeluk kepercayaan penghayat. Bapak dan Ibu tinggal membawa dokumen pendukung agar dapat kami proses. Bahkan, pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) juga bisa dilakukan,” ujarnya.
.jpeg)
Sementara itu, Dr. Iskandar Zulkarnain, M.A mengungkapkan adanya fenomena depopulasi atau penurunan jumlah penganut penghayat kepercayaan di kalangan masyarakat Mapor. Ia menyebutkan dari awal pendataan dikisaran 700 penghayat kemudian meningkat kurang lebih 1200 dan kemudian semakin menurun dalam pendataan terakhir direntang 300-400 para penghayat kepercayaan.
“Penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari tekanan sosial, perubahan generasi, hingga penyesuaian terhadap sistem keagamaan resmi yang diakui negara,” jelas Dekan FISIP tersebut.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pemulihan keyakinan dan kepercayaan masyarakat Mapor tidak bisa dilepaskan dari pelestarian tradisi dan praktik adat yang hidup di tengah mereka.
“Selama kegiatan seperti berume, menimbong, nuju jerami, naber, dan matic masih dilestarikan, serta ajaran tentang Tuhan Yang Maha Esa, manusia, dan kehidupan semesta tetap dipegang, maka jati diri masyarakat Mapor tidak akan hilang. Kekuatan sosial mereka justru tumbuh dari nilai-nilai itu,” ujarnya.
.jpeg)
Narasumber lainnya, Teungku Sayyid Deqy, menyoroti pentingnya dimensi ekonomi, sosial, dan budaya sebagai fondasi pemberdayaan masyarakat Mapor. Ia menjelaskan bahwa pengakuan terhadap identitas kepercayaan tidak hanya berkaitan dengan aspek administrasi kependudukan, tetapi juga menyangkut keberlanjutan tradisi, solidaritas sosial, dan kesejahteraan masyarakat adat.
“Selama nilai budaya dan gotong royong tetap dijaga, masyarakat Mapor akan tetap kuat dan berdaulat dalam keyakinannya,” tuturnya.
.jpeg)
Sebagai tindak lanjut, tim pengabdian Program Studi Sosiologi UBB nantinya berupaya akan melakukan pendataan langsung kepada komunitas Mapor di Dusun Air Abik, Pejem, dan Tuing. Langkah ini merupakan bagian dari upaya konkret dan berkelanjutan dalam mengimplementasikan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 97/PUU-XIV/2016, guna memastikan penghayat kepercayaan memperoleh pelayanan publik yang inklusif dan bebas diskriminasi. (Fitri Handayani dan ILA/Sosiologi UBB)
UBB Perspectives
Antara Jaring dan Buku Pilihan Hidup Anak Remaja Putus Sekolah di Kepulauan Pongok
Validitas Peringkat UBB: Membongkar Anomali Webometrics
Meski Ilegal, Mengapa Bisnis Thrifting Terus Menjamur?
Tantangan Pemimpin Baru dan Ekonomi Bangka Belitung
Sastra, Kreativitas Intelektual, dan Manfaatnya Secara Ekonomi
Lindungi Anak Kita, Lindungi Masa Depan Bangsa
Akankah Pilkada Kita Berkualitas?
Hulu Hilir Menekan Overcrowded
Penguatan Gakkumdu untuk Mengawal Pesta Demokrasi Berkualitas
Carbon Offset : Blue Ocean dan Carbon Credit
Hari Lingkungan Hidup: Akankah Lingkungan “Bisa” Hidup Kembali?
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)